Nokia dan Ericsson Akan Melakukan Merger untuk Menghadapi Huawei dan ZTE Dalam Persaingan 5G
Daftar Isi
Industri telekomunikasi mungkin menyaksikan salah satu merger terbesar dekade ini dalam waktu dekat jika rumor yang beredar benar. Menurut laporan Bloomberg, Nokia Finlandia dan Ericsson Swedia dapat menggabungkan bisnis mereka.
Laporan itu tidak menyebutkan sumbernya tetapi mengatakan persaingan memberi tekanan pada pendapatan Nokia, mendorongnya untuk mengumpulkan tim penasihat untuk memberikan solusi yang lebih baik. Beberapa solusi yang mungkin termasuk menjual beberapa aset atau penggabungan. Juga dilaporkan bahwa opsi lain yang dipertimbangkan termasuk menggeser investasi dan melakukan penyesuaian pada neraca.
Merger hanyalah opsi dan mungkin bukan keputusan yang diambil Nokia. Namun, jika itu benar-benar terjadi, mungkin akan membuatnya lebih mudah bagi Nokia dan Ericsson untuk menghadapi Huawei dan ZTE Cina dalam persaingan 5G yang memanas.
Laporan itu tidak menyebutkan sumbernya tetapi mengatakan persaingan memberi tekanan pada pendapatan Nokia, mendorongnya untuk mengumpulkan tim penasihat untuk memberikan solusi yang lebih baik. Beberapa solusi yang mungkin termasuk menjual beberapa aset atau penggabungan. Juga dilaporkan bahwa opsi lain yang dipertimbangkan termasuk menggeser investasi dan melakukan penyesuaian pada neraca.
Merger hanyalah opsi dan mungkin bukan keputusan yang diambil Nokia. Namun, jika itu benar-benar terjadi, mungkin akan membuatnya lebih mudah bagi Nokia dan Ericsson untuk menghadapi Huawei dan ZTE Cina dalam persaingan 5G yang memanas.
Grafik pangsa pasar peralatan telekomunikasi global (data dari New Street Research). Nokia dan Ericsson bersama-sama menyumbang hampir setengah dari bagian tersebut |
Nokia saat ini mengalami kesulitan. Nilai sahamnya telah turun sepertiga pada tahun lalu tetapi berita tentang kemungkinan merger membuatnya naik 3%. Bloomberg menambahkan bahwa meskipun merger adalah pilihan yang mereka pilih, itu tidak akan seketika membuatnya lebih mudah karena merger sebesar itu pasti akan menghadapi rintangan.
Nokia juga membuat beberapa perubahan pada manajemennya. Pada awal Desember 2019, dilaporkan bahwa Pimpinan perusahaan, Risto Siilasmaa akan diganti pada April 2020 setelah 8 tahun memimpin perusahaan. Penggantinya adalah Sari Baldauf, mantan kepala divisi jaringan.
Nokia telah memotong prospeknya dan juga menghentikan dividennya. Hal ini diambil Nokia akibat melakukan investasi besar-besaran dalam teknologi 5G sehingga untuk dapat mengejar ketinggalan dengan pesaing, yang membuat pendapatannya akan terpengaruh. Perusahaan mengatakan tidak mengharapkan pemulihan besar dalam laba sampai 2021.
Pada akhir 2016, Nokia mengakuisisi Alcatel-Lucent. Akuisisi ini memakan waktu 19 bulan setelah pertama kali diumumkan pada bulan April 2015 dan memberi perusahaan Finlandia lebih banyak peluang di luar dan di dalam industri telekomunikasi.
Posting Komentar