OpenAI menawarkan akses ChatGPT Plus gratis untuk mahasiswa terbatas. Dalam inisiatif ini, perusahaan menawarkan fitur premium seperti GPT-4o, unggahan file, dan interaksi suara secara gratis untuk membantu mahasiswa selama ujian.
![]() |
ChatGPT (OpenAI) |
OpenAI telah mengumumkan akses gratis ke ChatGPT Plus untuk mahasiswa sebagai bagian dari upayanya untuk mendukung pendidikan dengan AI. Namun, penawaran ini saat ini baru tersedia di AS dan Kanada dan akan berlangsung hingga akhir Mei. Di bawah inisiatif waktu terbatas ini, OpenAI menyediakan layanan premiumnya seperti GPT-4o, analisis berkas tingkat lanjut, dan interaksi suara, yang biasanya dikenakan biaya berlangganan sebesar $20/bulan.
Menurut OpenAI, inisiatif ini bertujuan untuk mendukung siswa selama ujian akhir dengan menyediakan perangkat AI canggih tanpa biaya berlangganan seperti biasanya. Perusahaan ini berupaya memposisikan platform AI-nya sebagai alat bantu belajar bagi siswa yang kewalahan, terutama selama masa ujian. Berdasarkan inisiatif ini, siswa yang memenuhi syarat akan menerima layanan premium berikut dari OpenAI secara gratis:
- GPT-4o (model tercepat dan tercanggih OpenAI)
- Unggahan file (untuk menganalisis makalah penelitian, kumpulan data, dan esai)
- Mode suara (memungkinkan percakapan suara dengan ChatGPT)
- Pembuatan gambar (melalui DALLE untuk proyek kreatif)
Untuk melengkapi akses ChatGPT Plus gratis, OpenAI juga meluncurkan sumber daya pendidikan, termasuk OpenAI Academy, yang bertujuan membantu siswa lebih memahami AI, dan ChatGPT Lab, ruang untuk pembelajaran kolaboratif dan penyempurnaan yang cepat.
“Mendukung literasi AI bukan hanya tentang memamerkan apa yang dapat dilakukan oleh alat-alat ini,” kata Leah Belsky, Wakil Presiden Bidang Pendidikan OpenAI. “Ini tentang membiarkan siswa bereksperimen, berkolaborasi, dan mengembangkan keterampilan yang akan mereka butuhkan di dunia kerja.”
Menurut Forbes, lebih dari sepertiga orang dewasa muda di AS sudah menggunakan ChatGPT untuk mendapatkan bantuan akademis. Sistem Universitas Negeri California, misalnya, telah berkolaborasi dengan OpenAI untuk meluncurkan dukungan pendidikan berbasis AI. Inisiatif baru ini, yang menawarkan versi lanjutan secara gratis, akan semakin membantu OpenAI memperluas penggunaan platform AI-nya dalam lingkungan akademis. Menyediakan akses gratis juga memungkinkan OpenAI untuk mengumpulkan lebih banyak data yang relevan secara akademis guna meningkatkan modelnya.
Khususnya, langkah OpenAI merupakan bagian dari tren yang lebih luas dari perusahaan-perusahaan AI yang mengintegrasikan perangkat mereka ke dalam pendidikan. Sehari sebelum pengumuman OpenAI, Anthropic memperkenalkan Claude for Education, versi khusus asisten AI yang dirancang untuk universitas. Sebagai bagian dari upayanya untuk merambah dunia akademis, Anthropic telah mengumumkan kemitraan dengan Northeastern University, London School of Economics (LSE), dan Champlain College. Perusahaan ini juga telah berkolaborasi dengan Internet2—organisasi nirlaba yang membangun infrastruktur teknologi universitas—dan Instructure, pembuat Canvas. Menurut perusahaan-perusahaan tersebut, kolaborasi ini bertujuan untuk menyediakan akses yang adil ke perangkat AI yang mendukung universitas saat mereka mengintegrasikan AI ke dalam lingkungan belajar mereka.
Sementara itu, dengan semakin kuatnya kehadiran AI dalam dunia akademis, pertanyaan tentang dampaknya terhadap pendidikan masih ada. Karena AI menjadi alat penting untuk belajar dan meneliti, universitas mungkin perlu memikirkan kembali metode penilaian untuk memastikan siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis daripada terlalu bergantung pada respons yang dihasilkan AI.